Langkah kaki terus menderu, langkah kaki yang semakin hari semakin cepat. Membuat perasaan kesalnya kepada pejalan kaki yang lambat semakin bulat. Di setiap langkah kaki yang ia deru ia semakin sadar bahwa tidak perlu memiliki tempat nyaman di semua tempat. Itu adalah hal yang ia pelajari tahun ini.
Every first thing is never be easy. Begitu pula dengan hari-hari pertamanya tidak memiliki tempat nyaman, begitu sedih rasanya. Rintikan air pun turun bukan di tempat ia melangkahkan kaki namun di tempat ia biasa melengkungkan senyuman.
Satu dua tiga......seratus duaratus tigaratus.... Semakin banyak langkah kaki itu semakin sadar bahwa kesedihan itu sudah sirna, berganti dengan rasa lega, tentram dan senang. Manusia tidak butuh tempat nyaman di semua tempat, ia hanya butuh beberapa tempat nyaman karena dengan begitu dia akan merasakan indahnya pulang, berpulang ke tempat yang nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar