Minggu, 01 Januari 2017

Ritual Sakral Naya

Everyone has their own therapy. And for Naya, fireworks is the best therapy.

Naya tidak ingat kapan ritual ini menjadi begitu sakral baginya; melihat kembang api di malam tahun baru.... "Aduh berisik banget sih neng ini kembang api, ini bentuk lain dari bakar duit nih neng!", ujar Mang Jaker ketika Naya sedang melakukan ritual sakralnya pertama kali, ketika ia masih duduk di bangku SMP. Mang Jaker adalah salah satu satpam di komplek tempat tinggal Naya. Mang Jaker ini cukup dekat dengan Naya, Jaker sendiri adalah singkatan dari Jajang Keren. Mang Jajang mulai mengganti namanya menjadi Jaker semenjak ia naik jabatan menjadi kepala satpam komplek, bagian dari personal branding katanya, Naya hanya tertawa sekaligus takjub mendengar Mang Jaker berkata begitu.

Kembali lagi ke kembang api.

Perhatikan kembang api, bahan peledak berdaya ledak rendah piroteknik yang digunakan umumnya untuk estetika dan hiburan. Jika dilihat dari dekat, kembang api hanyalah butiran-butiran api tak berbentuk, berantakan, tabrakan satu sama lain, tak bermakna, hanya mengganggu telinga dengan suara ledakannya yang berisik. Tapi coba mundur melangkah, beri jarak, beri spasi untuk membaca lebih jelas pola yang dibentuk kembang api. Kembang api berubah menjadi bentuk bunga yang indah, bentuk air mancur, bentuk hati, dan bentuk lainnya yang sering membuat Naya berpikir siapa orang kreatif di balik pembuatan bentuk-bentuk kembang api ini, pekerjaan yang sangat kece menurut Naya. "Apa pekerjaan kamu? "Creative Fireworks Specialist". 

Melihat kembang api di malah tahun baru menjadi sakral bagi Naya karena ketika melihat kembang api, Naya mengingat semua masalah-masalahnya setahun ke belakang. Masalah-masalahnya yang kayak kembang api, masalah-masalah gak jelas, kecil sampai besar, berantakan, kesana-kemari, berisik meneriaki otaknya, bikin pusing tujuh keliling, dan yang paling penting, bikin hatinya sakit kayak disutuk-tusuk!

Namun, ketika Naya melangkah mundur, memberi jarak agar bisa melihat masalahnya dari jauh, melihat pola yang dibentuk, melihat big picture-nya, maka Naya tidak merasa pusing lagi.

Naya hanya tersenyum, melihat indahnya pola yang masalah-masalah kecil itu telah bentuk, bagaimana masalah-masalah tersebut membentuk hidup Naya, menjadikan Naya seperti sekarang. Manuasia kuat yang tahan sama berisiknya kembang api!

Bukan berarti Naya tidak sedih lagi jika mengingat masalah-masalah tersebut. Naya sadar betul ia adalah orang yang overthinker, otaknya kadang memang menyebalkan, memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak dipikirkan, ingiiiiin rasanya Naya pergi ke Lacuna Inc., menghapus sebagian memori seprti yang dilakukan oleh Clementine Kruczynski di film Eternal Sunshine of The Spotless Mind. Tapi Naya tidak bisa, Naya ada di dunia nyata. Dan di dunia nyata ini, ada hal yang bisa Naya lakukan, yaitu tidak membiarkan rasa sedih mendominasi.


-------

Melihat kembang api, harus mau mencoba melihat dari jarak jauh agar terlihat pola indah yang dibentuk. Dan Naya memilih untuk melihat hidup layaknya ia melihat kembang api.

Tidak ada komentar:

Milikilah hati yang luas seluas langit biru. Di dalam hati yang luas kamu akan menampung rasa memaafkan yang besar, kekuatan untuk berpikir dan bertindak positif, serta semangat untuk menjelang hari esok yang tidak pernah pudar. Jadilah langit itu
-Seluas Langit Biru, Sitta Karina

Why?

Foto saya
Nabila Nur Sabrina. Bila. Ilmu Komunikasi UI 2013. Menulis karena memori otak tak bertahan selamanya.

Supportive Army

Minggu, 01 Januari 2017

Ritual Sakral Naya

Everyone has their own therapy. And for Naya, fireworks is the best therapy.

Naya tidak ingat kapan ritual ini menjadi begitu sakral baginya; melihat kembang api di malam tahun baru.... "Aduh berisik banget sih neng ini kembang api, ini bentuk lain dari bakar duit nih neng!", ujar Mang Jaker ketika Naya sedang melakukan ritual sakralnya pertama kali, ketika ia masih duduk di bangku SMP. Mang Jaker adalah salah satu satpam di komplek tempat tinggal Naya. Mang Jaker ini cukup dekat dengan Naya, Jaker sendiri adalah singkatan dari Jajang Keren. Mang Jajang mulai mengganti namanya menjadi Jaker semenjak ia naik jabatan menjadi kepala satpam komplek, bagian dari personal branding katanya, Naya hanya tertawa sekaligus takjub mendengar Mang Jaker berkata begitu.

Kembali lagi ke kembang api.

Perhatikan kembang api, bahan peledak berdaya ledak rendah piroteknik yang digunakan umumnya untuk estetika dan hiburan. Jika dilihat dari dekat, kembang api hanyalah butiran-butiran api tak berbentuk, berantakan, tabrakan satu sama lain, tak bermakna, hanya mengganggu telinga dengan suara ledakannya yang berisik. Tapi coba mundur melangkah, beri jarak, beri spasi untuk membaca lebih jelas pola yang dibentuk kembang api. Kembang api berubah menjadi bentuk bunga yang indah, bentuk air mancur, bentuk hati, dan bentuk lainnya yang sering membuat Naya berpikir siapa orang kreatif di balik pembuatan bentuk-bentuk kembang api ini, pekerjaan yang sangat kece menurut Naya. "Apa pekerjaan kamu? "Creative Fireworks Specialist". 

Melihat kembang api di malah tahun baru menjadi sakral bagi Naya karena ketika melihat kembang api, Naya mengingat semua masalah-masalahnya setahun ke belakang. Masalah-masalahnya yang kayak kembang api, masalah-masalah gak jelas, kecil sampai besar, berantakan, kesana-kemari, berisik meneriaki otaknya, bikin pusing tujuh keliling, dan yang paling penting, bikin hatinya sakit kayak disutuk-tusuk!

Namun, ketika Naya melangkah mundur, memberi jarak agar bisa melihat masalahnya dari jauh, melihat pola yang dibentuk, melihat big picture-nya, maka Naya tidak merasa pusing lagi.

Naya hanya tersenyum, melihat indahnya pola yang masalah-masalah kecil itu telah bentuk, bagaimana masalah-masalah tersebut membentuk hidup Naya, menjadikan Naya seperti sekarang. Manuasia kuat yang tahan sama berisiknya kembang api!

Bukan berarti Naya tidak sedih lagi jika mengingat masalah-masalah tersebut. Naya sadar betul ia adalah orang yang overthinker, otaknya kadang memang menyebalkan, memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak dipikirkan, ingiiiiin rasanya Naya pergi ke Lacuna Inc., menghapus sebagian memori seprti yang dilakukan oleh Clementine Kruczynski di film Eternal Sunshine of The Spotless Mind. Tapi Naya tidak bisa, Naya ada di dunia nyata. Dan di dunia nyata ini, ada hal yang bisa Naya lakukan, yaitu tidak membiarkan rasa sedih mendominasi.


-------

Melihat kembang api, harus mau mencoba melihat dari jarak jauh agar terlihat pola indah yang dibentuk. Dan Naya memilih untuk melihat hidup layaknya ia melihat kembang api.

Tidak ada komentar:

Pages