Terkadang suka terlintas juga di pikiran, kenapa blog
ini masih update sampe sekarang? Padahal blog ini dibikin dengan dasar untuk
memenuhi tugas dari guru les LIA (yang gak pernah ditagih juga sama gurunya
akhirnya), kata guru gw sih buat melatih kita menulis. Berhutang terimakasih untuk
guru les LIA, Mr. Jefry, yang udah ngasih tugas iseng ini, yang membuat gw yang
bukan penulis handal ini jadi suka menulis.
Tulisan di blog ini acak-acak. Bahasanya pun
berubah-ubah, kebanyakan tidak baku, atau malah campur-campur sesuka otak.
Tidak bertema. Bukan tulisan-tulisan kajian berlandaskan ilmu yang dipelajari di
kuliah juga. Kebanyakan cerita sehari-hari, pengalaman.
Kenapa begitu? Mungkin memang karena blog ini egois.
Blog ini dilanjutkan karena kepentingan pribadi yang gak mau lupa sama
kehidupan yang udah dilalui. Berkaca dari cerita-cerita masa kecil yang gw lupa
dan malah orang lain yang inget. Gw bisa inget karena diceritain sama orang
lain. Kemunculan blog ini membuat gw bisa inget kejadian hidup gw dengan diceritain
oleh diri gw sendiri melalui tulisan. Kalo kata bahasa chat jaman sekarang, itu
A6 banget! (re : asix -> asik)
Blog mungkin mulai ditinggalkan oleh beberapa orang.
Twitter, path, instagram dan social media lain menjadi tambatan hati orang lain
karena penggunaannya yang lebih simpel. Lebih asik meracau 140 karakter
daripada membuat tulisan panjang, pikir mereka, mungkin.
Melalui social media kita bisa meraba-raba seperti
apakah seseorang tersebut. Dari twitter, kita mengenal sifat seseorang. Kalimat
you’re what you write mungkin bisa menggambarkan kehidupan di social media saat
ini.
Tapi………
“Tetep nulis dong!” untuk orang-orang yang punya blog.
Sebagai orang yang ehem jago kepo suka mencari hal baru, menemukan blog/website orang yang tidak
kenal atau orang yang gw tau tapi gak terlalu kenal atau gak kenal secara
langsung itu menyenangkan! Plis, semoga mata, telinga, otak dan hati kalian
tidak menganggap ini creepy, hahaha.
Mengenal seseorang lewat tulisan (tulisan di
blog/website) itu sensasinya beda. Membaca apa yang mereka tulis, barangkali
sesuatu yang ada di pikirannya sejak lama namun hanya bisa tertoreh lewat
tulisan, itu meriangkan. Apalagi kalo apa yang dia tulis ternyata sejalan
dengan apa yang kita pikir, langsung terasa akrab dengan tulisan orang
tersebut. Bisa loh jatuh cinta pada tulisan.
Jadi terpikir, kenapa gw selama ini nulis tidak
bertema dan menceritakan pengalaman sehari-hari, yaaaaa karena gw sendiri suka
membaca tulisan orang sejenis itu. Rasanya kayak mereka dengan baik hati ngasih
kita kesempatan untuk belajar dari pengalaman mereka, kesempatan untuk terhibur
dengan rangkaian indah kata dalam puisi mereka, atau kesempatan untuk tersenyum
karena cerita konyol mereka
Orang boleh pandai setinggi langit
tapi selama ia tak menulis
ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah
-Pramoedya Ananta Toer
.......................................
Orang boleh pandai setinggi langit
tapi selama ia tak menulis
ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah
-Pramoedya Ananta Toer
.......................................
dan yang paling paling kesempatan memiliki mimpi baru
akibat apa yang kita baca di tulisan mereka.