Sabtu, 26 Juli 2014

Lenggangan Tangan


Terkadang suka terlintas juga di pikiran, kenapa blog ini masih update sampe sekarang? Padahal blog ini dibikin dengan dasar untuk memenuhi tugas dari guru les LIA (yang gak pernah ditagih juga sama gurunya akhirnya), kata guru gw sih buat melatih kita menulis. Berhutang terimakasih untuk guru les LIA, Mr. Jefry, yang udah ngasih tugas iseng ini, yang membuat gw yang bukan penulis handal ini jadi suka menulis.

Tulisan di blog ini acak-acak. Bahasanya pun berubah-ubah, kebanyakan tidak baku, atau malah campur-campur sesuka otak. Tidak bertema. Bukan tulisan-tulisan kajian berlandaskan ilmu yang dipelajari di kuliah juga. Kebanyakan cerita sehari-hari, pengalaman.

Kenapa begitu? Mungkin memang karena blog ini egois. Blog ini dilanjutkan karena kepentingan pribadi yang gak mau lupa sama kehidupan yang udah dilalui. Berkaca dari cerita-cerita masa kecil yang gw lupa dan malah orang lain yang inget. Gw bisa inget karena diceritain sama orang lain. Kemunculan blog ini membuat gw bisa inget kejadian hidup gw dengan diceritain oleh diri gw sendiri melalui tulisan. Kalo kata bahasa chat jaman sekarang, itu A6 banget! (re : asix -> asik)

Blog mungkin mulai ditinggalkan oleh beberapa orang. Twitter, path, instagram dan social media lain menjadi tambatan hati orang lain karena penggunaannya yang lebih simpel. Lebih asik meracau 140 karakter daripada membuat tulisan panjang, pikir mereka, mungkin.

Melalui social media kita bisa meraba-raba seperti apakah seseorang tersebut. Dari twitter, kita mengenal sifat seseorang. Kalimat you’re what you write mungkin bisa menggambarkan kehidupan di social media saat ini.

Tapi………

“Tetep nulis dong!” untuk orang-orang yang punya blog. Sebagai orang yang ehem jago kepo suka mencari hal baru, menemukan blog/website orang yang tidak kenal atau orang yang gw tau tapi gak terlalu kenal atau gak kenal secara langsung itu menyenangkan! Plis, semoga mata, telinga, otak dan hati kalian tidak menganggap ini creepy, hahaha.

Mengenal seseorang lewat tulisan (tulisan di blog/website) itu sensasinya beda. Membaca apa yang mereka tulis, barangkali sesuatu yang ada di pikirannya sejak lama namun hanya bisa tertoreh lewat tulisan, itu meriangkan. Apalagi kalo apa yang dia tulis ternyata sejalan dengan apa yang kita pikir, langsung terasa akrab dengan tulisan orang tersebut. Bisa loh jatuh cinta pada tulisan.

Jadi terpikir, kenapa gw selama ini nulis tidak bertema dan menceritakan pengalaman sehari-hari, yaaaaa karena gw sendiri suka membaca tulisan orang sejenis itu. Rasanya kayak mereka dengan baik hati ngasih kita kesempatan untuk belajar dari pengalaman mereka, kesempatan untuk terhibur dengan rangkaian indah kata dalam puisi mereka, atau kesempatan untuk tersenyum karena cerita konyol mereka 

Orang boleh pandai setinggi langit
tapi selama ia tak menulis
ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah
-Pramoedya Ananta Toer

.......................................

dan yang paling paling kesempatan memiliki mimpi baru akibat apa yang kita baca di tulisan mereka.


3 komentar:

Gita Kusmawardiani mengatakan...

kangen bil
/gatau kenapa harus komen disini aja gitu/
ya pokoknya kangen bila wonka!

Almitra Indira mengatakan...

gajadi ngapus :")

istana kecil nabila mengatakan...

Gita : Gitagotiii! Bila wonka juga kangen main2 bikin lirik lagu dari lagu gita gutawa sama gita dan arum

Indi : Alhamdulillah, ngaruh ke orang dong berarti tulisan gw? yes, senanggggg :)) haha

Milikilah hati yang luas seluas langit biru. Di dalam hati yang luas kamu akan menampung rasa memaafkan yang besar, kekuatan untuk berpikir dan bertindak positif, serta semangat untuk menjelang hari esok yang tidak pernah pudar. Jadilah langit itu
-Seluas Langit Biru, Sitta Karina

Why?

Foto saya
Nabila Nur Sabrina. Bila. Ilmu Komunikasi UI 2013. Menulis karena memori otak tak bertahan selamanya.

Supportive Army

Sabtu, 26 Juli 2014

Lenggangan Tangan


Terkadang suka terlintas juga di pikiran, kenapa blog ini masih update sampe sekarang? Padahal blog ini dibikin dengan dasar untuk memenuhi tugas dari guru les LIA (yang gak pernah ditagih juga sama gurunya akhirnya), kata guru gw sih buat melatih kita menulis. Berhutang terimakasih untuk guru les LIA, Mr. Jefry, yang udah ngasih tugas iseng ini, yang membuat gw yang bukan penulis handal ini jadi suka menulis.

Tulisan di blog ini acak-acak. Bahasanya pun berubah-ubah, kebanyakan tidak baku, atau malah campur-campur sesuka otak. Tidak bertema. Bukan tulisan-tulisan kajian berlandaskan ilmu yang dipelajari di kuliah juga. Kebanyakan cerita sehari-hari, pengalaman.

Kenapa begitu? Mungkin memang karena blog ini egois. Blog ini dilanjutkan karena kepentingan pribadi yang gak mau lupa sama kehidupan yang udah dilalui. Berkaca dari cerita-cerita masa kecil yang gw lupa dan malah orang lain yang inget. Gw bisa inget karena diceritain sama orang lain. Kemunculan blog ini membuat gw bisa inget kejadian hidup gw dengan diceritain oleh diri gw sendiri melalui tulisan. Kalo kata bahasa chat jaman sekarang, itu A6 banget! (re : asix -> asik)

Blog mungkin mulai ditinggalkan oleh beberapa orang. Twitter, path, instagram dan social media lain menjadi tambatan hati orang lain karena penggunaannya yang lebih simpel. Lebih asik meracau 140 karakter daripada membuat tulisan panjang, pikir mereka, mungkin.

Melalui social media kita bisa meraba-raba seperti apakah seseorang tersebut. Dari twitter, kita mengenal sifat seseorang. Kalimat you’re what you write mungkin bisa menggambarkan kehidupan di social media saat ini.

Tapi………

“Tetep nulis dong!” untuk orang-orang yang punya blog. Sebagai orang yang ehem jago kepo suka mencari hal baru, menemukan blog/website orang yang tidak kenal atau orang yang gw tau tapi gak terlalu kenal atau gak kenal secara langsung itu menyenangkan! Plis, semoga mata, telinga, otak dan hati kalian tidak menganggap ini creepy, hahaha.

Mengenal seseorang lewat tulisan (tulisan di blog/website) itu sensasinya beda. Membaca apa yang mereka tulis, barangkali sesuatu yang ada di pikirannya sejak lama namun hanya bisa tertoreh lewat tulisan, itu meriangkan. Apalagi kalo apa yang dia tulis ternyata sejalan dengan apa yang kita pikir, langsung terasa akrab dengan tulisan orang tersebut. Bisa loh jatuh cinta pada tulisan.

Jadi terpikir, kenapa gw selama ini nulis tidak bertema dan menceritakan pengalaman sehari-hari, yaaaaa karena gw sendiri suka membaca tulisan orang sejenis itu. Rasanya kayak mereka dengan baik hati ngasih kita kesempatan untuk belajar dari pengalaman mereka, kesempatan untuk terhibur dengan rangkaian indah kata dalam puisi mereka, atau kesempatan untuk tersenyum karena cerita konyol mereka 

Orang boleh pandai setinggi langit
tapi selama ia tak menulis
ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah
-Pramoedya Ananta Toer

.......................................

dan yang paling paling kesempatan memiliki mimpi baru akibat apa yang kita baca di tulisan mereka.


3 komentar:

Gita Kusmawardiani mengatakan...

kangen bil
/gatau kenapa harus komen disini aja gitu/
ya pokoknya kangen bila wonka!

Almitra Indira mengatakan...

gajadi ngapus :")

istana kecil nabila mengatakan...

Gita : Gitagotiii! Bila wonka juga kangen main2 bikin lirik lagu dari lagu gita gutawa sama gita dan arum

Indi : Alhamdulillah, ngaruh ke orang dong berarti tulisan gw? yes, senanggggg :)) haha

Pages