Oh, Ibu tenang sudah
lekas seka air matamu
sembapmu malu dilihat tetangga
lekas seka air matamu
sembapmu malu dilihat tetangga
Oh, ayah mengertilah
Rindu ini tak terbelenggu
Laraku setiap teringat peluknya
Rindu ini tak terbelenggu
Laraku setiap teringat peluknya
Kamarnya kini teratur rapi
Ribut suaranya tak ada lagi
Tak usah kau cari dia tiap pagi
Ribut suaranya tak ada lagi
Tak usah kau cari dia tiap pagi
Dan jika suatu saat
Buah hatiku, buah hatimu
Untuk sementara waktu pergi
Usahlah kau pertanyakan ke mana kakinya kan melangkah
Kita berdua tahu, dia pasti
Pulang ke rumah
Buah hatiku, buah hatimu
Untuk sementara waktu pergi
Usahlah kau pertanyakan ke mana kakinya kan melangkah
Kita berdua tahu, dia pasti
Pulang ke rumah
Kamarnya kini teratur rapi
Ribut suaranya tak ada lagi
Tak usah kau cari dia tiap pagi
Ribut suaranya tak ada lagi
Tak usah kau cari dia tiap pagi
Dan jika suatu saat
Buah hatiku, buah hatimu
Untuk sementara waktu pergi
Usahlah kau pertanyakan ke mana kakinya kan melangkah
Kita berdua tahu, dia pasti
Buah hatiku, buah hatimu
Untuk sementara waktu pergi
Usahlah kau pertanyakan ke mana kakinya kan melangkah
Kita berdua tahu, dia pasti
Pulang ke rumah
Masih Banda Neira, pengen nonton langsung deh. Sok mangga dengerin
1 komentar:
Om tertarik dengan kosa kata "seka" yang Nabila pakai. Kata "seka" bermakna, dihapus dengan alat (kain, saputangan, telapak tangan, tissu). dll). Pemakaian kata "seka" itu sudah tepat dan jarang digunakan. Biasanya digunankan dalam ungkapan sastra.
Posting Komentar